Kamis, 03 April 2008

Kisah Cinta


Kisah Cinta

Pasti Anda tidak sepakat… semua pengalamanku sama dengan pengalaman Anda. Pengalaman pribadiku memang demikian adanya… termasuk pengalaman cinta. Anda percaya berarti sudah mencoba mau memahami, kalaupun tidak berarti Anda tetap menghargaiku sebatas kita berbeda jalan cinta.

Memastikan adalah pekerjaan yang perlu ketelitian, oleh karena itu, teliti kadang membuat kita cepat bosan. Tak perlulah Anda telalu teliti mengetahui kisah cintaku. Disini hanya akan diberitahukan yang singkat-singkat saja.

Cinta pertama kata orang susah dilupakan, dan akupun membetulkannya. Buktinya, sekarang masih mengatakan tentang cinta pertamaku, dan itu pertanda memang cinta pertama sulit dilupakan. Jika Anda sepakat, maka aku akan teruskan ceritanya.

Pengembaraanku mencari pasangan tulang rusuk (hehehe, seperti kisah Nabi Adam mencari Siti Hawa) yang hilang dimulai sejak SLTP. Pengembaraan cinta anak ingusan! Kadang tidak tahu makna cinta yang sebenarnya. Mungkin yang dicari waktu itu hanyalah pengalaman bagaimana mendekati wanita.

Perubahan waktu menuntut juga perubahan metoda cinta, rupanya ia tidak statis. Malah sangat dinamis linier dengan tingkat persaingan pemburu cinta yang lainnya. Maklum masih muda, nilai religi pun masih kurang, akhirnya saya ikut mencebur dalam persaingan cinta gaya jepang.

Pendekatan gaya jepang sampai sekarang masih menjadi trend cinta anak ingusan. Maklum gaya jepang merupakan salah satu wujud implementasi materialisme yang semakin hari semakin semarak. Aku pun bingung, apakah suatu saat nanti akan tetap ada yang namanya cinta suci?

Cerita cinta di SLTA lain lagi narasinya, istilah-istilah baru pun mulai saya kenal; wakuncar, dating dan sejenisnya sudah ramah pada waktu itu. Maklum kecantol mojang priangan, ah memang cinta itu indah! Pantas kebanyakan orang mempertaruhkan nyawa demi cintanya, anak muda bakuhantam karena cinta. Sekalipun aku menyadari –itu cinta buta– yaitu cinta yang tidak dibaluti takwa.

Singkat cerita kini saya jadi mahasiswa. Dunia cinta semakin menggelora. Lelah dengan pengembaraan cinta gaya jepang, akhirnya aku back to basic. Menjaring pangsa cinta dengan gaya apa adanya. Dan alhamdulillah, rasanya semakin nyaman dan jauh dari keresahan.

Dalam pertengahan perjalanan menggapai sarjana, aku menikah dengan pasangan tulang rusuk yang selama ini dicari (Mimin Rukmini). Hmm… tepatnya saya menikah tanggal 1 Januari 1993 dan dengan penuh rasa syukur, kini aku mempunyai tiga buah cinta, si cikal Nolly Hummam Wijaya, adiknya Waridatun Amaly dan si bontot (pengennya…) Qani Mulya Walagri.

Lengkap sudah kisah cintaku. Sekarang, kami terus membumbuinya! Agar semakin lama tidak terasa semakin hambar. Sungguh maha besar Allah! Saya kini di Malaysia dan keluarga di Indonesia. Ternyata benih cinta itu semakin mekar! Menandakan cinta ba’da nikah itu lebih nikmat dan mempunyai makna.

1 komentar:

Fanny Adelia mengatakan...

Daftar Situs PokerV Waah keren banget nii artikelnya gan, Jangan Lewatkan Video Panas Artis Dalam dan Luar Negeri Nonton Selengkapnya Disini